Buat cewe-cewe pada umumnya, nyalon adalah kegiatan yang menyenangkan. gimana engga, di sana kita dimanjakan, dirawat, dan dipercantik (?). Tapi buat gw laen. Buat gw, pergi ke salon adalah sebuah tantangan…yang berujung pada penderitaan…
Alkisah Minggu tanggal 28 Maret kemaren, gw sama Mia sahabat gw janjian;
Pergilah kita berdua ke salah satu salon di daerah situ. Ketika pertama masuk, sebelum cuci rambut. si Mabk-Salonnya langsung menawarkan bonding ke gw. Katanya, “Rambutnya keriting. Bagusnya dibonding aj.” Spontan gw jawab,”Nggak deh kayanya. Abis manusia mah gitu.
Yang punya rambut keriting pengen bonding biar lurus, eh yang punya rambut lurus pengin keriting. Si Mbak yang ga mau kalah, langsung menjawab, “Sekarang kan jamannya rambut lurus. Lagian kalau rambut lurus banyak bisa dimodeli-in.” Huh…sebenernya pengin gw bales lagi. Tapi ngapain juga akhirnya gw pikir. Mending gw duduk manis menikmati rambut gw yang dipendekin dikit.
Ternyata siksaan terus berlanjut. Ketika ingin pilih-pilih model, gw liat-liat katalog rambut yang dia punya sambil bertanya apakah mungkin n bagus jika gw dipotong medel gini ke si Mia. Eh, Si Mbak itu langsung nyeletuk. Katanya untuk model rambut seperti gw, cuma ada ada dua model yang bisa diterapkan, yaitu layer dan shaggy. Yang laen ga bisa karena yang lain itu modelnya ” rambut lurus yang dimodelin” which is artinya: gw mesti rebonding dulu kalau mau punya model rambut seperti itu. TIDAK!
Ya sudah, gw mengalah dengan si Mbak tadi. Gw tanya lebih lanjut karena gw sama sekali buta dengan semua istilah salon (heheh…ada ga siy cewe yang lebi dodol dari gw?). Eh, si Mbak langsung bete, dan bilang ketus ke gw, “Kalau ke salon, orang minimal udah tau model ato tau bentuk yang dia mauin. Pernah ke salon ga seeeh?” Hiks hiks. Gw diem aja ah. Daripada kalau gw bales, ntar malah berpengaruh ke hacil cukuran die.
Akhirnya, satu jam yang penuh penderitaan itu pun berakhir. Rambut gw sedikit bertambah pendek (meskipun keliatannya modelny sama ja dengan yang sebelumnya, hehe). Tak apalah…yang npenting sudah ga gerah lagai dan ga kusut sewaktu disisir. Oh iya, untuk Mba Salon (gw ga tau namanya) thanks telah memotong rambut gw. Sori kalau gw telah membuat Mbak naik darah. hehe. Mungkin setelah ini, gw bakal lebih banyak lagi mempelajari soal model rambut, dan istilah lainnya…wakakaka.
Buat para cewe di luar sana…jangan tiru gw, oteh. Sebelum nyalon, temukan dulu model rambut apa yang lo inginkan. Jangan juga ke salon tanpa persiapan. Bisa-bisa nge-bete-in si Mbak Tukang Salon.
Oleh : Tantrina Dwi Aprianita
Alkisah Minggu tanggal 28 Maret kemaren, gw sama Mia sahabat gw janjian;
Pergilah kita berdua ke salah satu salon di daerah situ. Ketika pertama masuk, sebelum cuci rambut. si Mabk-Salonnya langsung menawarkan bonding ke gw. Katanya, “Rambutnya keriting. Bagusnya dibonding aj.” Spontan gw jawab,”Nggak deh kayanya. Abis manusia mah gitu.
Yang punya rambut keriting pengen bonding biar lurus, eh yang punya rambut lurus pengin keriting. Si Mbak yang ga mau kalah, langsung menjawab, “Sekarang kan jamannya rambut lurus. Lagian kalau rambut lurus banyak bisa dimodeli-in.” Huh…sebenernya pengin gw bales lagi. Tapi ngapain juga akhirnya gw pikir. Mending gw duduk manis menikmati rambut gw yang dipendekin dikit.
Ternyata siksaan terus berlanjut. Ketika ingin pilih-pilih model, gw liat-liat katalog rambut yang dia punya sambil bertanya apakah mungkin n bagus jika gw dipotong medel gini ke si Mia. Eh, Si Mbak itu langsung nyeletuk. Katanya untuk model rambut seperti gw, cuma ada ada dua model yang bisa diterapkan, yaitu layer dan shaggy. Yang laen ga bisa karena yang lain itu modelnya ” rambut lurus yang dimodelin” which is artinya: gw mesti rebonding dulu kalau mau punya model rambut seperti itu. TIDAK!
Ya sudah, gw mengalah dengan si Mbak tadi. Gw tanya lebih lanjut karena gw sama sekali buta dengan semua istilah salon (heheh…ada ga siy cewe yang lebi dodol dari gw?). Eh, si Mbak langsung bete, dan bilang ketus ke gw, “Kalau ke salon, orang minimal udah tau model ato tau bentuk yang dia mauin. Pernah ke salon ga seeeh?” Hiks hiks. Gw diem aja ah. Daripada kalau gw bales, ntar malah berpengaruh ke hacil cukuran die.
Akhirnya, satu jam yang penuh penderitaan itu pun berakhir. Rambut gw sedikit bertambah pendek (meskipun keliatannya modelny sama ja dengan yang sebelumnya, hehe). Tak apalah…yang npenting sudah ga gerah lagai dan ga kusut sewaktu disisir. Oh iya, untuk Mba Salon (gw ga tau namanya) thanks telah memotong rambut gw. Sori kalau gw telah membuat Mbak naik darah. hehe. Mungkin setelah ini, gw bakal lebih banyak lagi mempelajari soal model rambut, dan istilah lainnya…wakakaka.
Buat para cewe di luar sana…jangan tiru gw, oteh. Sebelum nyalon, temukan dulu model rambut apa yang lo inginkan. Jangan juga ke salon tanpa persiapan. Bisa-bisa nge-bete-in si Mbak Tukang Salon.
Oleh : Tantrina Dwi Aprianita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahakan kirimkan ide/pertanyaan anda mengenai postingan salon yang baru saja anda baca.
gar blog ini tetap mengikuti perkembangan Salon-salon di Indoensia